Senin, 05 Mei 2014

makalah nyeri

                                                                        BAB I
PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG
Tn Hansen memiliki luka di daerah abdomen yang luas,terluka dan berisi cairan.Tenaga kesehatan menggantikan perban tn Hansen tanpa memakai sarung tangan atau menggunakan barang dengan steril.Ketika menyakan kepada tugas tersebut tentang perlakuannya,petugas tersebut menyatakan jangan kuatir, luka akan terinfeksi tetapi sudah diberi antibiotik yang akan mengatasi kontaminasi tersebut.
B.RUMUSAN MASALAH
1.Apa yang di maksud dengan nyeri?
2.Bagaimana anda merespon pernyataan tersebut?
3.Jika terjadi nyeri dan penderita kesakitan bagaimana tindakan yang akan anda lakuakan, Jelaskan?
4.Ternyata pasien tersebut  panas, Hal ini di sebabkan karena apa? Bagimana tindakan yang harus dilakukan
C.TUJUAN
1.Agar tenaga kesehatan dapat menyelesaikan masalah khususnya masalah tindakan terhadap pasien yang mengalami nyeri pada luka abdomen.
2.Agar mahasiswa yang dapat memahami bagaimana cara menangai pasien ketika terjadi hal tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN NYERI DAN DEMAM
a.Pengertian Nyeri
Nyeri merupakan suatu mekanisme perlindungan tubuh untuk melindungi dan memberikan tanda bahaya tentang adanya gangguan di tubuh.
KLASIFIKASI NYERI
Nyeri dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria antara lain:
a.Nyeri akut
           Nyeri yang terjadi segera setelah tubuh terkena cidera,  atau intervensi bedah dan memiliki awitan yan cepat, dengan intensitas bervariasi dari berat sampai ringan . Fungsi nyeri ini adalah sebagai pemberi peringatan akan adanya cidera atau penyakit yang akan datang.  
b.Nyeri kronik
Nyeri kronik adalah nyeri konstan yang menetap sepanjang suatu periode tertentu, berlangsung lama, intensitas bervariasi, dan biasanya berlangsung lebih dari enam bulan. Nyeri ini disebabkan oleh kanker yang tidak terkontrol, karena pengobatan kanker tersebut atau karena gangguan progresif lain. Nyeri ini bisa berlangsung terus sampai kematian.

B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESPON NYERI
Usia
Anak belum bisa mengungkapkan nyeri, sehingga perawat harus mengkaji respon nyeri pada anak. Pada orang dewasa kadang melaporkan nyeri jika sudah patologis dan mengalami kerusakan fungsi. Pada lansia cenderung memendam nyeri yang dialami, karena mereka mengangnggap nyeri adalah hal alamiah yang harus dijalani dan mereka takut kalau mengalami penyakit berat atau meninggal  jika nyeri diperiksakan.
Jenis kelamin
Gill (1990) mengungkapkan laki-laki dan wnita tidak berbeda secara signifikan dalam merespon nyeri, justru lebih dipengaruhi faktor budaya (ex: tidak pantas kalau laki-laki mengeluh nyeri, wanita boleh mengeluh nyeri)
Kultur
Orang belajar dari budayanya, bagaimana seharusnya mereka berespon terhadap nyeri. (ex: suatu daerah menganut kepercayaan bahwa nyeri adalah akibat yang harus diterima karena mereka melakukan kesalahan, jadi mereka tidak mengeluh jika ada nyeri)
Makna nyeri
Berhubungan dengan  bagaimana pengalaman seseorang terhadap nyeri dan bagaimana mengatasinya.
Perhatian
Tingkat seorang klien memfokuskan perhatiannya pada nyeri dapat mempengaruhi persepsi nyeri. Menurut Gill (1990), perhatian yang meningkat dihubungkan dengan nyeri yang meningkat, sedangkan upaya distraksi dihubungkan dengan respon nyeri yang menurun. Tehnik relaksasi, guided imagery merupakan tehnik untuk mengatasi nyeri.
Ansietas
Cemas meningkatkan persepsi terhadap nyeri dan nyeri bisa menyebabkan seseorang cemas.
Pengalaman masa lalu
Seseorang yang pernah berhasil mengatasi nyeri dimasa lampau, dan saat ini nyeri yang sama timbul, maka ia akan lebih mudah mengatasi nyerinya. Mudah tidaknya seseorang mengatasi nyeri tergantung pengalaman di masa lalu dalam mengatasi nyeri.
Pola koping
Pola koping adaptif akan mempermudah seseorang mengatasi nyeri dan sebaliknya pola koping yang maladaptive akan menyulitkan seseorang mengatasi nyeri.
Support keluarga dan social
Individu yang mengalami nyeri seringkali bergantung kepada anggota keluarga atau teman dekat untuk memperoleh dukungan, bantuan dan perlindungan.
C. Merespon Tenaga kesehtan yang tidak mengunakan APD
Sebagai tenaga kesehtan sebaiknya kita mengingatkan kepada tenaga kesehatan yg lain. untuk menggunakan APD ,agar luka terhadap pasien tidak terjadi infeksi, yang dapat menyebabkan sesuatu yang patal pada pasien . Walau pun sudah di berikan antibiotik tetapi tidak menutup kemungkinan si pasien tidak terkontaminasi. Sebagai tenaga kesehatan sebaiknya kita mengutamakan patient sefety.
D.Keselamatan Pasien (patient safety)
ž  Asesmen risiko
ž  Identifikasi
ž  Pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien,pelaporan dan analisis insiden,kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko.
E. Mengatasi nyeri /rasa Sakit
  1. Berikan analgesik per Oral,bila mungkin (IM mungkin menimbulkan rasa sakit)
  2. Berikan obat analgesik secara teratur,sehingga tidak merasakan berulangnya rasa sakit yang timbul sebelum pemberian berikutnya.
  3. Berikan obat analgesik dengan dosis yang makin meningkat secara bertahap lanjutkan dengan analgesik yang lebih kuat sesuai kebutuhan atau ketika timbul toleransi.
  4. Tentukan dosis untuk tiap orang karena tiap orang membutuhkan dosis yang berbeda-beda untuk mendapatkan efek yang sama.
F. PENGERTIAN DEMAM
a.Demam
Demam suatu keadaan saat suhu badan melebihi 37 C yang di sebabkan oleh penyakit atau peradangan.Demam juga bisa merupakan pertanda bahwa sel antibodi kita sedang melawan suatu virus.
Ketika pasien mengalami demam yang di akibatkan nyeri pada luka abdomen di karnakan terinfeksinya luka tersebut. Dan tubuh berusaha melawan suatu virus karna demam merupakan respon tubuh terhadap adanya serangan yang menancam keadaan fisologis tubuh.
G.Tindakan yang di lakukan ketika demam
ž  Mengompres kepala dan meminum obat penurun panas misal yang sangat familiar adalah parasetamol.
ž  Perlu diingat ketika demam tubuh akan mengeluarkan lebih banyak cairan tubuh sehingga tubuh menjadi rawan dehidrasi.
ž  Banyak minum air putih dan mengkonsumsi buah untuk mengimbangi cairan tubuh yang dikeluarkan.
ž  Hindari memakai selimut tebal dan pakaian hangat, agar tidak menghambat proses pelepasan panas didalam tubuh
ž  Beri obat penurun panas,serta
ž  Istirahat dan jangan melakukan kegiatan berat yang membutuhkan banyak enrgi.

BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
          Sebelum melakukan tindakan sebaiknya kita menggunakan APD,nyeri merupakan mekanisme tubuh untuk memberi tanda bahaya tentang adanya gangguan di tubuh.jika terjadi nyeri / rasa sakit pada pasien sebaiknya diberikan anal gesik per oral apabila masih muncul rasa sakit maka sebaiknya diberikan obat analgesik dengan dosis yang tinggi(dosis ditingkatkan)secara bertahap sesuai kebutuhan
           Demam adalah suatu keadaan saat suhu tubuh melebihi 37 C ,hal tersebut bisa disebabkan oleh penyakit/peradangan .demam juga bisa merupakan pertanda bahwa sel anti bodi kita sedang melawan mikroorganisme yang msuk kedalam tubuh berupa (virus,bakteri,parasit)
B.Saran
Di harapkan kepada tenaga kesehatan dapat mempehatikan keselematan pasien,khususnya menangani luka , di sarankan kepada pembaca dapat mengambil pelajaran dari Tn.Hansen agar tidak terjadi infeksi pada luka ketika menangani pasien karena keselamatan pasien sangat penting.
DAFTAR PUSTAKA
Materi perkuliahan dari dr.Anis.
1.Mekanisme Nyeri
2.Mekanisme Demam
3.Patient Safety