BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
Tn Hansen memiliki
luka di daerah abdomen yang luas,terluka dan berisi cairan.Tenaga kesehatan
menggantikan perban tn Hansen tanpa memakai sarung tangan atau menggunakan
barang dengan steril.Ketika menyakan kepada tugas tersebut tentang
perlakuannya,petugas tersebut menyatakan jangan kuatir, luka akan terinfeksi
tetapi sudah diberi antibiotik yang akan mengatasi kontaminasi tersebut.
B.RUMUSAN MASALAH
1.Apa yang di maksud dengan nyeri?
2.Bagaimana anda merespon pernyataan
tersebut?
3.Jika terjadi nyeri dan penderita kesakitan
bagaimana tindakan yang akan anda lakuakan, Jelaskan?
4.Ternyata pasien tersebut panas,
Hal ini di sebabkan karena apa? Bagimana tindakan yang harus dilakukan
C.TUJUAN
1.Agar tenaga kesehatan dapat menyelesaikan
masalah khususnya masalah tindakan terhadap pasien yang mengalami nyeri pada
luka abdomen.
2.Agar mahasiswa yang dapat memahami
bagaimana cara menangai pasien ketika terjadi hal tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
A.PENGERTIAN NYERI DAN DEMAM
a.Pengertian Nyeri
Nyeri merupakan
suatu mekanisme perlindungan tubuh untuk melindungi dan memberikan tanda bahaya
tentang adanya gangguan di tubuh.
Nyeri dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa
kriteria antara lain:
a.Nyeri akut
Nyeri
yang terjadi segera setelah tubuh terkena cidera, atau intervensi
bedah dan memiliki awitan yan cepat, dengan intensitas bervariasi dari berat
sampai ringan . Fungsi nyeri ini adalah sebagai pemberi peringatan akan adanya
cidera atau penyakit yang akan datang.
b.Nyeri kronik
Nyeri kronik adalah nyeri konstan
yang menetap sepanjang suatu periode tertentu, berlangsung lama,
intensitas bervariasi, dan biasanya berlangsung lebih dari enam bulan. Nyeri
ini disebabkan oleh kanker yang tidak terkontrol, karena pengobatan kanker
tersebut atau karena gangguan progresif lain. Nyeri ini bisa berlangsung terus
sampai kematian.
B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESPON NYERI
Usia
Anak belum bisa
mengungkapkan nyeri, sehingga perawat harus mengkaji respon nyeri pada
anak. Pada orang dewasa
kadang melaporkan nyeri jika sudah patologis dan mengalami kerusakan fungsi.
Pada lansia cenderung memendam nyeri yang dialami, karena mereka mengangnggap
nyeri adalah hal alamiah yang harus dijalani dan mereka takut kalau mengalami
penyakit berat atau meninggal jika nyeri diperiksakan.
Jenis kelamin
Gill (1990)
mengungkapkan laki-laki dan wnita tidak berbeda secara signifikan dalam
merespon nyeri, justru lebih dipengaruhi faktor budaya (ex: tidak pantas
kalau laki-laki mengeluh nyeri,
wanita boleh mengeluh nyeri)
Kultur
Orang belajar dari
budayanya, bagaimana seharusnya mereka berespon terhadap nyeri. (ex: suatu
daerah menganut kepercayaan bahwa nyeri adalah akibat yang harus diterima
karena mereka melakukan kesalahan, jadi mereka tidak mengeluh jika ada nyeri)
Makna nyeri
Berhubungan
dengan bagaimana pengalaman seseorang terhadap nyeri dan bagaimana
mengatasinya.
Perhatian
Tingkat seorang klien
memfokuskan perhatiannya pada nyeri dapat mempengaruhi persepsi nyeri. Menurut
Gill (1990), perhatian yang meningkat dihubungkan dengan nyeri yang meningkat,
sedangkan upaya distraksi dihubungkan dengan respon nyeri yang menurun. Tehnik
relaksasi, guided imagery merupakan tehnik untuk mengatasi nyeri.
Ansietas
Cemas meningkatkan
persepsi terhadap nyeri dan nyeri bisa menyebabkan seseorang cemas.
Pengalaman masa lalu
Seseorang yang pernah
berhasil mengatasi nyeri dimasa lampau, dan saat ini nyeri yang sama timbul,
maka ia akan lebih mudah mengatasi nyerinya. Mudah tidaknya seseorang mengatasi
nyeri tergantung pengalaman di masa lalu dalam mengatasi nyeri.
Pola koping
Pola koping adaptif
akan mempermudah seseorang mengatasi nyeri dan sebaliknya pola koping yang
maladaptive akan menyulitkan seseorang mengatasi nyeri.
Support keluarga dan social
Individu yang
mengalami nyeri seringkali bergantung kepada anggota keluarga atau teman dekat
untuk memperoleh dukungan, bantuan dan perlindungan.
C. Merespon Tenaga kesehtan yang
tidak mengunakan APD
Sebagai tenaga kesehtan
sebaiknya kita mengingatkan kepada tenaga kesehatan yg lain. untuk menggunakan
APD ,agar luka terhadap pasien tidak terjadi infeksi, yang dapat menyebabkan
sesuatu yang patal pada pasien . Walau pun sudah di berikan antibiotik tetapi
tidak menutup kemungkinan si pasien tidak terkontaminasi. Sebagai tenaga
kesehatan sebaiknya kita mengutamakan patient sefety.
D.Keselamatan Pasien (patient safety)
Asesmen risiko
Identifikasi
Pengelolaan hal yang
berhubungan dengan risiko pasien,pelaporan dan analisis insiden,kemampuan belajar
dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan
timbulnya risiko.
E. Mengatasi nyeri /rasa Sakit
- Berikan analgesik per Oral,bila mungkin (IM mungkin
menimbulkan rasa sakit)
- Berikan obat analgesik secara teratur,sehingga tidak
merasakan berulangnya rasa sakit yang timbul sebelum pemberian berikutnya.
- Berikan obat analgesik dengan dosis yang makin
meningkat secara bertahap lanjutkan dengan analgesik yang lebih kuat
sesuai kebutuhan atau ketika timbul toleransi.
- Tentukan dosis untuk tiap orang karena tiap orang
membutuhkan dosis yang berbeda-beda untuk mendapatkan efek yang sama.
F. PENGERTIAN DEMAM
a.Demam
Demam suatu keadaan saat
suhu badan melebihi 37 C yang di sebabkan oleh penyakit atau peradangan.Demam
juga bisa merupakan pertanda bahwa sel antibodi kita sedang melawan suatu
virus.
Ketika pasien mengalami
demam yang di akibatkan nyeri pada luka abdomen di karnakan terinfeksinya luka
tersebut. Dan tubuh berusaha melawan suatu virus karna demam merupakan respon
tubuh terhadap adanya serangan yang menancam keadaan fisologis tubuh.
G.Tindakan yang di lakukan ketika demam
Mengompres kepala dan
meminum obat penurun panas misal yang sangat familiar adalah parasetamol.
Perlu diingat ketika
demam tubuh akan mengeluarkan lebih banyak cairan tubuh sehingga tubuh menjadi
rawan dehidrasi.
Banyak minum air putih
dan mengkonsumsi buah untuk mengimbangi cairan tubuh yang dikeluarkan.
Hindari memakai selimut
tebal dan pakaian hangat, agar tidak menghambat proses pelepasan panas didalam
tubuh
Beri obat penurun
panas,serta
Istirahat dan jangan
melakukan kegiatan berat yang membutuhkan banyak enrgi.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Sebelum melakukan tindakan sebaiknya
kita menggunakan APD,nyeri merupakan mekanisme tubuh untuk memberi tanda bahaya
tentang adanya gangguan di tubuh.jika terjadi nyeri / rasa sakit pada pasien
sebaiknya diberikan anal gesik per oral apabila masih muncul rasa sakit maka
sebaiknya diberikan obat analgesik dengan dosis yang tinggi(dosis ditingkatkan)secara
bertahap sesuai kebutuhan
Demam adalah suatu keadaan saat suhu
tubuh melebihi 37 C ,hal tersebut bisa disebabkan oleh penyakit/peradangan
.demam juga bisa merupakan pertanda bahwa sel anti bodi kita sedang melawan
mikroorganisme yang msuk kedalam tubuh berupa (virus,bakteri,parasit)
B.Saran
Di harapkan kepada
tenaga kesehatan dapat mempehatikan keselematan pasien,khususnya menangani luka
, di sarankan kepada pembaca dapat mengambil pelajaran dari Tn.Hansen agar
tidak terjadi infeksi pada luka ketika menangani pasien karena keselamatan
pasien sangat penting.
DAFTAR PUSTAKA
Materi perkuliahan dari
dr.Anis.
1.Mekanisme Nyeri
2.Mekanisme Demam
3.Patient Safety